Palsu.
Senyummu tak berarti bahagia.
Matamu mengartikan rasamu.
Kegelisahan, kekhawatiran, kekalutan, dan kesedihan.
Mungkin siang kau lalui dengan menikam waktu.
Bagaimana dengan malam?
Sepi yang hadir mengingatkan kembali.
Ingatan yang penuh kenangan manis dan pahit.
Selalu berharap pagi awal datang.
Dan semua segera terlupakam.
Nyatanya tidak,
Ingatan kembali menyesakkan hati.
Dan kau hanya bisa menatap hingga berharap ingatan pergi menjauh.
Senyummu tak berarti bahagia.
Matamu mengartikan rasamu.
Kegelisahan, kekhawatiran, kekalutan, dan kesedihan.
Mungkin siang kau lalui dengan menikam waktu.
Bagaimana dengan malam?
Sepi yang hadir mengingatkan kembali.
Ingatan yang penuh kenangan manis dan pahit.
Selalu berharap pagi awal datang.
Dan semua segera terlupakam.
Nyatanya tidak,
Ingatan kembali menyesakkan hati.
Dan kau hanya bisa menatap hingga berharap ingatan pergi menjauh.
